Ads

Ads
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 19 September 2015

Mengenal dan Belajar dari Pemimpin Besar

Unknown     01.37    

Judul:  Mengenal dan Belajar dari Pemimpin Besar
Penulis: Yakobus Odiyaipai Dumupa
Penyunting: Johanes Supriyono
Penerbit: Lembaga Pendidikan Papua (LPP)
Tebal Buku: vi+225 hlm.


Buku Mengenal dan Belajar dari Pemimpin Besar berkisah tentang para pemimpin besar, perjuangan mereka, hidup mereka, dan cara mereka memperjuangkan hak rakyat. Ditulis oleh Yakobus Odiyaipai Dumupa, penulis muda Papua yang produktif.

Yakobus Odiyaipai Dumupa, penulis muda Papua yang menerbitkan beberapa buku tentang Papua. Pertama, Berburu Keadilan di Papua: Mengungkap Dosa-dosa Politik Indonesia di Papua Barat (Pilar Media, 2006). Kedua, Buying Time Diplomacy: Liku-liku Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat (Kasus Suaka Politik Papua Barat di Australia, diterbitkan oleh Java Media,2007). Ketiga, Ratapan Tanah Sorga: Tragedi Penderitaan Seorang Pemuda Papua dalam Bayang-bayang Penjajahan (Paradise Press, 2008). Keempat, Kontraversi Dogiyai: Pro dan Kontra Pemekaran Kabupaten Dogiyai dalam Fenomena Politik dan Ekonomi Global, Indonesia dan Papua Barat (Paradise Press, 2008). Kelima, Goodide Awe Pito: Mengenang Lima Puluh Tahun Gereja Katolik dan Pendidikan di Goodide (bersama David Goo, diterbitkan Paradise Press, 2008).

Pada dasarnya pemimpin besar berawal dari ketidakpuasan dalam memanfaatkan kepemilikan leluhurnya dan penindasan sekalipun memarjinalisasi rakyat tertindas. Sehingga muncullah ideologi untuk bebas dari segala bentuk penindasan. Untuk melaksanakan ideologi, lahirlah pemimpin besar, pembebas rakyat tertindas dan penyelamat hak-hak rakyat yang diwariskan oleh leluhurnya.

Seperti seorang pemimpin besar Juan Evo Morales Ayma. Sebelum Evo menjabat sebagai Presiden di Bolivia, Pemerintah Amerika Serikat menghabiskan jutaan dollar demi memusnahkan koka di Bolivia. Tetapi Koka merupakan tumpuan ekonomi tradisional bagi masyarakat Indian. Dan banyak lagi fungsi koka bagi masyarakat Indian. Ketika Evo menjabat sebagai presiden Bolivia, ia melegalkan kembali, memberi lokasi kepada rakyat untuk menanam koka, hingga sekarang memiliki pasar di Venezuela, Kuba, Cina, dan India dengan keuntungan yang sangat besar bagi rakyat di Bolivia.

Buku ini memberikan sebuah inspirasi tentang bagaimana meracik jalan keluar dari penjajahan. Kemudian beberapa pemimpin rakyat mereka telah menerapkan cara-cara dari pemimpin besar dunia sehingga melepaskan negerinya dari penjajahan dengan tidak meniru gaya pemeimpin besar, tetapi sesuaikan dengan keadaan negerinya sendiri.

Buku ini sangat baik untuk pegangan bagi mahasiswa dan pelajar lebih baik lagi bila di semua kalangan para pejuang hak-hak rakyatnya dari negeri Papua. Dengan membaca buku ini sangat memberi sebuah aksi untuk semangat berjuang dan beberapa kata-kata bijak yang memberi semangat bagi yang membacanya serta pembaca bisa menangis ketika kita membaca kisah perjalanan perjuangan pemimpin besar melawan penjajah.

Beberapa pemimpin besar tersebut berjuang demi bertanggung jawab kata-kata yang ia ungkapkan, impikan dan juga untuk mempertahankan tanah leluhurnya dari tangan penjajah. Oleh karena itu, buku ini lebih menyemangati kita untuk semangat juang, tidak begitu mudah menyerah.

Penulis dengan cerdik membagi bahasannya untuk seorang tokoh dalam pokok-pokok pembahasaan dan membentuk dalam beberapa poin-poin sehingga mudah memahami isi dan maksud buku ini.  Pembahasaan dalam buku ini, seluruhnya menulis tentang pemimpin besar dan teknik-tekniknya yang mereka terapkan dalam perjuangan menuju kemerdekaan (kedaulatan).

Dengan demikian, pembaca bisa memahami secara mendalam tentang perjuangan pemimpin besar, bagaimana tekniknya, kebijakanya, dan perilakunya. Maka untuk pembaca, khususnya dari Papua bisa meniru perjuangan mereka tetapi harus sesuaikan dengan keadaan yang ada di negeri Cenderawasih.

Namun, ada juga sisi kekurangan dalam buku ini, menurut saya, yakni kurangnya kata-kata motivasi untuk berjuang dari para tokoh yang disarikan dalam sebuah catatan.

Buku ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama, dengan cara kontak senjata dari beberapa pemimpin besar seperti: Fidel Castro pengikut setianya Che Guevara.

Bagian kedua, dengan cara Tanpa Kekerasan atau perlawanan secara damai salah satunya guru besar dunia yaitu Mahatma Ghandhi. Ada beberapa pemimpin besar, mereka meniru cara berjuangnya Mahatma Gandhi Tanpa Kekerasan seperti: Marten Luther King, Nelson Mandela dan lainnya.

Bagian ketiga, sesuai dengan cara perjuangan pemimpin besar yang ada dalam buku ini menguasai sitem pemerintahan atau lewat pemerintahan. Ada beberapa pemimpin besar, yang menjabat sebagai presiden atau dengan anggota pemerintahan seperti: Hugo Chavez, Evo Morales, Mahmoud Ahmadinejad, dan lainnya.

Bagian keempat, melalui agama, pendidikan dan pengaruhnya. Perjuangan disertai dengan ajaran agama dan melalui jalur agama, pendidikan, dan pengaruhnya, berkaca dari Oscar Romero, Marcos (pejuang pena), Rigoberta, Paulo Freire dan Marten Luther.

Harapanya, usai baca buku ini, kita mampu meniru perjuangan pemimpin besar, dengan lebih dahulu sesuaikan dengan keadaan riil daerah.

(Resensi ini pernah dimuat di timipotu.com. Dipublish kembali atas izin penulis).
 

Peresensi: Moses Douw, Peresensi adalah Mahasiswa Angkatan 2013, Kuliah di Yogyakarta, Jurusan Pemerintahan.


Sumber: http://majalahselangkah.com/

0 komentar :

© 2011-2014 OBOR REVOLUSI. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.